Luka itu di mana mana
hinggakan terkadang
salam itu jadi amat hambar
damai itu jadi amat sengsara.
Parut itu berbekam
hingga bila-bila
payah ditafsirkan
payah dilukiskan
payah dinyatakan
payah dimaafkan.
cuai siapa angkara siapa
kenapa mesti kita
dilemparkan derita
seyogia percikan perang dunia
perang nafsu-nafsi dalam diri.
iDANRADZi
Jenaris Kajang