Penaja

30.8.09

Puisi Bersama Abuyon

Sapaanku suaranya... Abuyon
iDAN said...

angin tulisan itu terkadang hanya angin
daun rasa tidak pun bergoyang
malahan kita tidak pun nampak ianya berkembang
kaku & pengap

angin tulisan itu terkadang bagaikan ribut
memecah semua batu rasa & resah impian
tetapi sekadar angin berhembus pergi

angin tulisan di alam maya semakin banjir
sampaikan kita tak larat lagi merenanginya
kita makin berkelompok terkadang kita lihat
sesama kita bagaikan ombak yang bertamparan
pecah di pantai pecah di dasar pecah di tengah lautan.

aku masih mencari nilai Nur yang terbit dari dunia penulisan kita...
namun terkadang terasa sifar
alam maya memang lebih bebas & terbuka
namun terkadang ianya amat tersembunyi...

alam media masa arus perdana
kita tahu & pasti makin dibolot oleh penulis mapan & satu kelompok...
memang aku lebih selesa jadi pemblok
biar punya hanya seorang dua membacanya.
abuyon said...

salam Idan,

Memang sahabat penyair
orangnya

Bila ingat waktu dulu-dulu,
dan sekarang - nyata
istiqamahmu

Moga sahabat menulis, terus-terus
biar sampai tembus-tembus

Sajakku Kalam Penyair, yang pertama
untukmu sahabat - masih
ingatkah


Sapaan iDAN

Sebut sahaja Abuyon
masakan petah suara puisi akan terhenti
sebenarnya dalam diri
bagaikan ada unggun api
memarakkan cahaya puisi
untuk berpinar bersama
berkongsi saksi hidup
di bungkah igauan semalam

aku rindu amat menjadi aku dulu
duduk dengan Pyanhabib di senjakala
di padang merbuk melafazkan kata jiwa
yang meresap dengan nada tali gitar
& serak basah ucap setia...mendeklamasikan puisi tanpa tajuknya!

aku rindu amat menjadi aku dulu
berteater bersama Meor Hashim
Sani Sudin & Abg Hisham
melihat detik ambang merdeka
aku perasan Pyanhabid amat rapat dengan Meor
aku sekadar agas-agas kecil
yang hilang dengan cahaya neon semalam
desakan hidup mengetepikan erti akrab
lalu semua rakan dulu tidak lagi menyapa
malahan jauh sekali mengenal aku.

Sendiri:ô↑╕... sepi amat!

Aku nampak bayang Arwah Abg Sabtu
bayangan Zain Yahya semakin hilang
dengan celoteh S Azli...

Lalu benang puisi ini mengikat kita
sampai bila-bila aku akan
hampir denganmu rakan-rakanku
Abuyon, Terima Kasih lantaran memberi respon
setiap tulisanku...